Effective Communication Culture and Interpersonal Communication

1.      Definisi Culture Budaya adalah suatu hal kegiatan yang berkaitan dengan akal manusia, agama, politik, dan adat istiadat. Hal ini sudah menjadi gaya hidup yang relative dan bergenerasi selanjutnya dan telah ditetapkan sebagai budaya. Contohnya Indonesia yang memiliki budaya yang mendunia, seperti batik. Batik merupakan hasil karya Indonesia yang sekarang ini mendunia. Di Indonesia sendiri batik sudah menjadi corak bagi para karyawan kantoran yang digunakaan pada hari jumat.

2.      Relevansi Culture pada Effective Communication Relevansi budaya dalam komunikasi yang efektif dikarenakan oleh:
A. Perubahan Demografis.
Kematian merupakan perubahan demografis. Sekarang ini yang lagi viral yaitu Koronavirus, virus ini sudah hampir mengglobal yang dapat memakan jumlah korban. Seperti contohnya di negara china, jumlah korban virus korona di china terus meningkat dan membuat kurangnya populasi.

B. Peningkatan Sensitivitas terhadap perbedaan Budaya.
peningkatan sensitivitas terhadap perbedaaan budaya ini menjelaskan bahwa kepekaan kita terhadap perbedaan budaya. Kita harus peka terhadap hubungan yang keterkaitan dengan nilai budaya lain. Seperti contohnya negara jepang menyereput mie menjadi budaya yang biasa bagi mereka karena menandakan mie yang sedang kamu makan itu sangat enak dan berbeda dengan negara Indonesia menyereput mie menjadi tidak sopan karena bisa membuat kebisingan.

C. Saling ketergantungan ekonomi
sebagian besar negara saat ini sangat saling ketergantungan ekonomi satu sama lain. Berkomunikasi yang efektif merupakan kemampuan bagaimana kita bertahan hidup. Seperti contohnya jika lowongan kerja tidak tersedia, maka jumlah pengangguran semakin banyak.
.
D. Kemajuan dalam teknologi informasi.
berkembang dan maju nya teknologi informasi telah menjadi dampak positif terhadap budaya. Hal ini dikarenakan mudah nya kita mendapatkan informasi atau membagikan informasi. Seperti contohnya ketika kita tersesat, kita bisa membagikan informasi kita melalui chat personal di media sosial dengan membagikan lokasi kita terkini.

E. Fakta bahwa kompetensi komunikasi adalah spesifik untuk suatu budaya (apa yang bekerja dalam satu budaya tidak harus bekerja di budaya lain).
kompetensi komunikasi merupakan spesifik untuk suatu budaya. Hal ini dinyatakan apa yang bekerja dalam satu budaya tidak harus bekerja di budaya lain. Sepeti contohnya negara Indonesia kompetensi komunikasi dengan cara saat bekerja datangnya terlambat maka mendapatkan punishmen dan dinegara lain berbeda tidak seperti di Indonesia.

3.      Perbedaan Culture
ada 7 perbedaan culture yang diantara nya sebagai berikut:
a. Individual and collective orientation
budaya individual menghargai nilai individu nya dari kelompok melalui kekuatan,prestasi, dan bertanggung jawab. Contohnya seorang karyawan memiliki keahlian dan prestasi. Hal ini memberikan pandangan positif bagi perusahaannya. Sedangkan collective kebalikan dari individual, menilai kelompok dari individu melalui kebijakan, tradisi, dan kepatuhan. Contohnya seperti didalam rumah tangga seorang ayah/suami dari anak dan istri nya memiliki kebajikan, tradisi yang harus dipatuhi serta tanggung jawab

b. High and low context culture
Budaya konteks tinggi menganggap informasi diketahui oleh semua orang. Informasi tersirat daripada dinyatakan di muka. Contohnya memberikan infomasi melalui burung merpati tanpa harus bertatap muka. Sedangkan budaya konteks rendah menghargai dimuka dan langsung komunikasi. Informasi dinyatakan secara eksplisit dan dimuka. Contohnya seorang prajurit memberikan informasi terhadap raja nya, dengan komunikasi langsung dan tatap muka.

c. Power Distance
Budaya jarak tinggi memiliki celah di antara orang-orang yang memiliki kekuatan dan orang-orang yang tidak. Contohnya seperti negara meksiko memiliki bos penyelia yang benar meskipun mereka salah. Sedangkan budaya jarak rendah orang yang memiliki kesenjangan diantar keduanya. Contohnya seorang karyawan memiliki hak untuk menyela atau mengoreksi atasan jika itu salah.

d. Masculine and Feminine Cultures
Budaya maskulin menghargai agresivitas, kesuksesan materi, kekuatan, menekankan peran gender tradisional. Contoh nya negara jepang adalah negara yang ambisius untuk bekerja. Sedangkan budaya feminism menghargai kesederhanaan, hubungan, kualitas hidup, kelembutan. Contohnya di amerika tidak ada deskriminasi antar gender saat melamar pekerjaan.

e. High-Ambiguity-Tolerant and Low-Ambiguity-Tolerant Cultures
Budaya toleran ambiguitas tinggi merasa nyaman atau dapat memiliki toleransi tinggi terhadap ambigu atau situasi yang tidak pasti. Contohnya negara Singapore yang memiliki toleran ambiguitas tinggi. Sedankan Budaya toleran ambiguitas rendah terasa tidak nyaman atau dapat memiliki toleransi yang rendah untuk situasi ambigu atau tidak pasti. Contohnya negara Yunani yang memiliki toleran ambiguitas rendah seakan akan membuat aturan ketat untuk berkomunikasi

f. Long- and Short-Term Orientation
Budaya orientasi jangka panjang fokus pada hadiah di masa depan. Contohnya korea selatan yang mendorong nilai nilai pragmatis. Sedangkan Budaya orientasi jangka pendek menghabiskan sumber daya mempresentasikan tujuan dan menginginkan hasil yang cepat. Contohnya iran yang mendorong nilai masa lalu dan sekarang seperti menghormati tradisi.

g. Indulgence and Restraint
indulgence dan restraint menjadi kehidupan sepanjang dua dimensi, yaitu:
life control: memiliki kebebasan melakukan sesuka anda, contoh nya kita memiliki hak bebas atas diri sendiri untuk melakukan yang kita suka.
Waktu senggang: memiliki waktu senggang yang anda miliki, contoh nya kita memiliki waktu senggang di hari weekend.
Sedangkan restraint budaya yang menahan control kehidupan nya yang rendah dan waktu yang rendah. Contohnya kebalikan dari indulgence

4.      Tahapan Culture Shock
Tahap Satu: Bulan Madu. Daya Tarik dan pesona. Contohnya seseorang pandangan pertama memiliki daya Tarik dan pesona.

Tahap dua:Krisis. Frustasi tidak mampu atau shock terhadap fakta. Contohnya krisis terhadap ekonomi sehingga bangkrut berdampak frustasi dan shock

Tahap Tiga: Pemulihan. Mempelajari keterampilan, Bahasa dan cara baru. Contohnya saat melamar pekerjaan mempelajari keterampilan Bahasa dan cara baru saat di wawancara.

Tahap Empat: Penyesuaian. Nikmati budaya baru. Contohnya seperti kesulitan berkala dan beradabtasi dengan budaya baru atau penyesuaian dengan budaya baru.

5.      Dasar Effective Interpersonal Communication
Komunikasi antarbudaya mengacu pada komunikasi antara orang-orang yang memiliki kepercayaan, nilai-nilai, atau cara berperilaku yang berbeda. Lingkaran mewakili budaya masing-masing komunikator. Lingkaran dalam mengidentifikasi komunikator (sumber / penerima). Dalam model ini setiap komunikator adalah anggota dari budaya yang berbeda. Diantara nya yaitu :

1. Mendidik diri sendiri, yaitu bagaimana kita berkomunikasi yang efektif dan benar secara diri sendiri
2. Kenali perbedaan, yaitu kita bisa mengenali bagaimana perbedaan komunikasi yang efektif dan benar.
3. Hadapi stereotip Anda 
4. Sesuaikan komunikasi Anda dengan orang lain (akomodasi)
5. Kurangi etnosentrisme Anda


Komentar